Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 merupakan tonggak utama sejarang Pergerakan Kemerdekaan Indonesia serta sebagai bentuk kristalisasi semangat dan cita-cita berdirinya Negara Indonesia, dengan tanpa membeda-bedakan suku, ras dan agama, dengan semangat kebersamaan tersebutlah mampu menggugah semangat melawan penjajah, dan menjadikan bangsa ini “Merdeka”.
Dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda tersebut, saat ini diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun kembali komitmen seluruh komponen bangsa, baik Partai Politik, Pemerintah, DPR-RI, DPD-RI, LSM, Ormas serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, untuk tidak lagi memperdebatkan perbedaan agama, suku maupun Ras dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Serta dalam membangun Indonesia yang maju, makmur dan sejahtera. Bahwa kita adalah Satu bangsa, satu Bahasa dan satu Tanah Air yaitu “Indonesia”. Dengan Tonggak Penegas Persatuan dan Kesatuan Bangsa tersebut, dapat mencegah perpecahan bangsa, dan mari kita pupuk terus rasa kebersamaan untuk memelihara stabilitas Pembangunan Nasional, dan mengisi kemerdekaan Indonesia, karena tanpa Persatuan dan Kesatuan, apapun yang dicita-citakan oleh para Pejuang dan Pendiri bangsa ini tidak akan berhasil. Ungkap Tokoh Pemuda yang juga Ketua Yayasan Juang Anak Bangsa, Fachruddin Gani, disela acara Santunan 400 Yatim Puatu dan Dhuafa di Gelanggang Remaja Jakarta Utara. Senin (31/10).
Lebih jauh Fachruddin Gani menegaskan, melalui momen Peringatan Hari Sumpah Pemuda inilah, Yayasan Juang Anak Bangsa ingin terus memupuk rasa persatuan dan kesatuan anak-anak bangsa, khususnya pada diri Anak Yatim Puatu agar tetap optimis dalam mengisi pembangunan, dan memotivasi mereka dengan berbagai kegiatan positif serta mengoptimalkan potensi yang mereka miliki untuk kemajuang bangsa, tegasnya.
Sementara Ketua Panitia kegiatan Santunan Yatim Piatu dan Dhuafa dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jennet Suplanit pada wartawan juga menjelaskan, bahwa melalui kegiatan santunan ini daharapkan akan dapat meringankan beban anak yatim dan dhuafa, karena disamping bantuan kebutuhan pokok, Yayasan Juang Anak Bangsa juga memberikan bantuan berupa Buku-buku dan alat sekolah lainnya serta uang.
Untuk memberikan hibutan pada anak-anak, panitia juga menampilkan atraksi seni tari, seni music akustik pimpinan Udin Wae, serta Tokoh Boneka si Unyil yaitu “Pak Ogah”, kita ingin berbagi kasih dan peduli pada anak-anak Yatim dan Dhuafa, kami juga mengucapkan terimakasih pada pihak sponsor pendukung kegiatan ini, papar Jennet.
Dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda tersebut, saat ini diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun kembali komitmen seluruh komponen bangsa, baik Partai Politik, Pemerintah, DPR-RI, DPD-RI, LSM, Ormas serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, untuk tidak lagi memperdebatkan perbedaan agama, suku maupun Ras dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Serta dalam membangun Indonesia yang maju, makmur dan sejahtera. Bahwa kita adalah Satu bangsa, satu Bahasa dan satu Tanah Air yaitu “Indonesia”. Dengan Tonggak Penegas Persatuan dan Kesatuan Bangsa tersebut, dapat mencegah perpecahan bangsa, dan mari kita pupuk terus rasa kebersamaan untuk memelihara stabilitas Pembangunan Nasional, dan mengisi kemerdekaan Indonesia, karena tanpa Persatuan dan Kesatuan, apapun yang dicita-citakan oleh para Pejuang dan Pendiri bangsa ini tidak akan berhasil. Ungkap Tokoh Pemuda yang juga Ketua Yayasan Juang Anak Bangsa, Fachruddin Gani, disela acara Santunan 400 Yatim Puatu dan Dhuafa di Gelanggang Remaja Jakarta Utara. Senin (31/10).
Lebih jauh Fachruddin Gani menegaskan, melalui momen Peringatan Hari Sumpah Pemuda inilah, Yayasan Juang Anak Bangsa ingin terus memupuk rasa persatuan dan kesatuan anak-anak bangsa, khususnya pada diri Anak Yatim Puatu agar tetap optimis dalam mengisi pembangunan, dan memotivasi mereka dengan berbagai kegiatan positif serta mengoptimalkan potensi yang mereka miliki untuk kemajuang bangsa, tegasnya.
Sementara Ketua Panitia kegiatan Santunan Yatim Piatu dan Dhuafa dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jennet Suplanit pada wartawan juga menjelaskan, bahwa melalui kegiatan santunan ini daharapkan akan dapat meringankan beban anak yatim dan dhuafa, karena disamping bantuan kebutuhan pokok, Yayasan Juang Anak Bangsa juga memberikan bantuan berupa Buku-buku dan alat sekolah lainnya serta uang.
Untuk memberikan hibutan pada anak-anak, panitia juga menampilkan atraksi seni tari, seni music akustik pimpinan Udin Wae, serta Tokoh Boneka si Unyil yaitu “Pak Ogah”, kita ingin berbagi kasih dan peduli pada anak-anak Yatim dan Dhuafa, kami juga mengucapkan terimakasih pada pihak sponsor pendukung kegiatan ini, papar Jennet.
0 komentar:
Posting Komentar